- Rencana Pemekaran Kabupaten Tompotika Masih Tunggu Regulasi Pusat
- 47 Atlet Korpri Sulteng Siap Berlaga di Pornas XVII Palembang
- Bangkep, Sigi, Tolitoli, dan Poso Diguncang Gempa Hari Ini
- Banyak Perusahaan Enggan Rekrut Gen Z, Kemnaker: Penyebabnya Karena Soft Skill Kurang
- Anak-anak PAUD Kunjungi Basarnas Palu, Belajar Mitigasi Bencana Sejak Dini
- Sampel Makanan Program MBG di Sulteng Diuji BPOM, Hasilnya Jadi Bahan Penyelidikan Dinkes
- Tanya Soal MBG, ID Pers Istana Reporter CNN Dicabut BPMI
- Kontingen Sulteng Disambut Ketua KONI Usai Torehkan 6 Medali di Ajang Pomnas XIX Jawa Tengah 2025
- Pengeluaran Warga Palu untuk Rokok Menurun di 2024
- DMI Sulteng Gelar Khitanan Massal, 150 Anak Dikhitan Gratis
17 Pasien Jalani Operasi Celah Bibir dan Langit-Langit Gratis di Palu

Keterangan Gambar : Belasan pasien penderita celah bibir dan langit-langit menjalani operasi gratis di RSUD Anutapura Palu, Sabtu (20/9) pagi. (Foto: Syahrul/Likeindonesia.com)
Likeindonesia.com, Palu - Sebanyak 17 pasien penderita celah bibir dan langit-langit menjalani operasi gratis di RSUD Anutapura Palu, Sabtu (20/9) pagi.
Aksi sosial ini digelar atas kerja sama Yayasan Senyum Sulawesi Tengah dengan RSUD Anutapura Palu, serta didukung Smile Train Indonesia, organisasi non pemerintah yang fokus pada penanganan celah bibir dan langit-langit.
Baca Lainnya :
- Dibekuk Polisi, Pelaku Pembunuhan di Palu Tikam Korban karena Utang Rp160 Ribu
- Revitalisasi Pasar Tavanjuka Telan Rp4,7 Miliar, Ditarget Tuntas Desember 2025
- DMI Sulteng Gelar Silaturahim Rabiul Awal Besok, Hadirkan Dai Nasional
- HGB 40 Ribu Hektare di Palu Disorot DPRD, 600 Penyintas Bencana Belum Dapat Huntap
- DPRD Palu Desak Evaluasi Program MBG Usai Kasus Keracunan di Tiga Sekolah
Dokter penanggung jawab kegiatan, drg. Mohammad Gazali, mengatakan operasi ini ditujukan bagi pasien yang lahir dengan kelainan bawaan.
“Sebenarnya operasi ini ditujukan kepada pasien yang lahir dengan kelainan berupa celah bibir dan langit-langit,” jelasnya.
Menurut Gazali, operasi celah bibir dan langit-langit membutuhkan keahlian khusus.
Tidak semua dokter bisa melaksanakannya karena selain faktor fungsional, ada pula aspek estetik yang harus dikembalikan secara optimal.
“Itulah tujuan kita dalam kegiatan ini,” tambahnya.
Dari 17 pasien yang ditangani, enam di antaranya merupakan penderita celah bibir, sementara sisanya menjalani koreksi perbaikan maupun operasi langit-langit.
Pasien yang datang bukan hanya dari Kota Palu, tetapi juga dari Kabupaten Parigi Moutong hingga Luwuk.
Salah satu orang tua pasien, Juliana, mengaku terbantu dengan adanya operasi gratis ini.
“Menurut saya bagus ada ikut kegiatan baksos yang diadakan Smile Train, torang tidak keluar biaya paling cuman transportasi,” ujarnya.
Juliana yang datang dari Banggai Kepulauan berharap operasi berjalan lancar dan hasilnya baik.
Ia juga berharap kegiatan serupa bisa terus dilakukan setiap tahun karena sangat membantu masyarakat di daerah terpencil.
Dalam pelaksanaannya, operasi melibatkan tiga dokter spesialis bedah mulut dan maksilofasial, tim dokter anestesi, serta sejumlah perawat.
Seluruh biaya operasi ditanggung yayasan melalui dukungan Smile Train Indonesia.
Tahapan operasi dilakukan secara bertahap.
Mulai dari perbaikan bibir, langit-langit, gusi, hingga revisi.
Bakti sosial operasi celah bibir dan langit-langit ini juga menjadi rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun Kota Palu ke-47. (Rul/Nl)
