- Rencana Pemekaran Kabupaten Tompotika Masih Tunggu Regulasi Pusat
- 47 Atlet Korpri Sulteng Siap Berlaga di Pornas XVII Palembang
- Bangkep, Sigi, Tolitoli, dan Poso Diguncang Gempa Hari Ini
- Banyak Perusahaan Enggan Rekrut Gen Z, Kemnaker: Penyebabnya Karena Soft Skill Kurang
- Anak-anak PAUD Kunjungi Basarnas Palu, Belajar Mitigasi Bencana Sejak Dini
- Sampel Makanan Program MBG di Sulteng Diuji BPOM, Hasilnya Jadi Bahan Penyelidikan Dinkes
- Tanya Soal MBG, ID Pers Istana Reporter CNN Dicabut BPMI
- Kontingen Sulteng Disambut Ketua KONI Usai Torehkan 6 Medali di Ajang Pomnas XIX Jawa Tengah 2025
- Pengeluaran Warga Palu untuk Rokok Menurun di 2024
- DMI Sulteng Gelar Khitanan Massal, 150 Anak Dikhitan Gratis
Festival Literasi Keluarga di Palu Dorong Peran Orang Tua Bangun Budaya Baca
.jpg)
Keterangan Gambar : Komunitas Ideketjil menggelar Mini Festival Literasi Keluarga 2025 di Aula Kantor Wali Kota Palu, Jumat (26/9) pagi. (Foto: Syahrul/Likeindonesia.com)
Likeindonesia.com, Palu – Minat baca masyarakat Indonesia masih berada di level rendah.
Data UNESCO menunjukkan, literasi masyarakat Indonesia berada di bawah satu persen.
Baca Lainnya :
- BGN Evaluasi SPPG Bermasalah, Siapkan Skema Akreditasi Nasional
- DPRD dan Pemprov Sepakat, Tompotika Segera Jadi Kabupaten Baru di Sulteng
- PPA Polresta Palu Gelar Rekonstruksi Kasus KDRT, Suami Bakar Istri hingga Meninggal
- Bahasa Daerah di Sulteng Terancam Punah, Balai Bahasa Perkuat Pengawasan Bahasa
- Kebakaran Hanguskan Lima Petak Kos di Jalan Banteng II Palu, Diduga Korsleting Listrik
Fenomena ini juga tampak di tingkat keluarga, ketika orang tua lebih sering memberikan gawai ketimbang membiasakan anak membaca bersama.
Menjawab persoalan itu, Komunitas Ideketjil menggelar Mini Festival Literasi Keluarga 2025 di Aula Kantor Wali Kota Palu, Jumat (26/9) pagi.
Festival ini berlangsung mulai 27 September hingga 4 Oktober, dengan rangkaian kegiatan yang menyasar para orang tua.
Ketua Komunitas Ideketjil, Soraya Pintara menjelaskan, festival ini menghadirkan kelas-kelas terstruktur bagi keluarga, termasuk kelas inspirasi orang tua yang diisi narasumber dari kalangan psikolog dan pemerhati pendidikan.
“Di festival literasi keluarga ini diagendakan tanggal 27–29 September dan penutupan tanggal 4 Oktober. Ada rangkaian kelas keluarga, salah satunya kelas inspirasi orang tua yang narasumbernya dari psikolog dan pemerhati pendidikan,” ujar Soraya diwawancarai media ini Jumat (26/9) pagi.
Ia menambahkan, fokus kegiatan adalah mengembalikan peran orang tua sebagai pendamping literasi anak di rumah.
Menurutnya, budaya baca dan komunikasi dalam keluarga berpengaruh besar terhadap kecerdasan anak.
Festival ini juga menawarkan kurikulum pendidikan keluarga yang dirancang agar orang tua lebih sadar literasi sejak dini.
“Target kami memberikan kurikulum pendidikan keluarga untuk orang tua, jadi memang secara terstruktur dan ingin menciptakan keluarga yang sadar literasi dini, " tegasnya.
Salah satu orang tua peserta, Nila Kasumawati, menilai kegiatan ini sangat positif.
Ia mengatakan, pelatihan ini membuat orang tua lebih peduli dalam mendidik anak.
“Kalau menurut saya kegiatan ini sangat bagus, sangat positif, apalagi dengan banyaknya perkembangan sekarang dengan orang tua yang mungkin anak cuek sama orang tuanya,” ucap Nila.
Nila yang juga berprofesi sebagai guru mengaku, pembekalan ini penting agar para orang tua sekaligus pendidik lebih peka dalam membangun hubungan dengan anak. (Rul/Nl)
