- Rencana Pemekaran Kabupaten Tompotika Masih Tunggu Regulasi Pusat
- 47 Atlet Korpri Sulteng Siap Berlaga di Pornas XVII Palembang
- Bangkep, Sigi, Tolitoli, dan Poso Diguncang Gempa Hari Ini
- Banyak Perusahaan Enggan Rekrut Gen Z, Kemnaker: Penyebabnya Karena Soft Skill Kurang
- Anak-anak PAUD Kunjungi Basarnas Palu, Belajar Mitigasi Bencana Sejak Dini
- Sampel Makanan Program MBG di Sulteng Diuji BPOM, Hasilnya Jadi Bahan Penyelidikan Dinkes
- Tanya Soal MBG, ID Pers Istana Reporter CNN Dicabut BPMI
- Kontingen Sulteng Disambut Ketua KONI Usai Torehkan 6 Medali di Ajang Pomnas XIX Jawa Tengah 2025
- Pengeluaran Warga Palu untuk Rokok Menurun di 2024
- DMI Sulteng Gelar Khitanan Massal, 150 Anak Dikhitan Gratis
Cegah Keracunan Terulang, BGN Perketat Pengawasan MBG di Sulteng

Keterangan Gambar : Kepala BGN, Dadan Hidayana. (Foto: Syahrul/Likeindonesia.com)
Likeindonesia.com, Palu - Kasus keracunan massal makanan bergizi gratis (MBG) di Banggai dan Palu beberapa waktu terakhir menjadi perhatian serius pemerintah.
Peristiwa yang menyebabkan ratusan siswa menjalani perawatan medis itu mendorong Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan langkah koordinasi dan evaluasi bersama pemerintah daerah.
Baca Lainnya :
- Bahasa Daerah di Sulteng Terancam Punah, Balai Bahasa Perkuat Pengawasan Bahasa
- Besaran Upah Buruh Tani di Sulteng, Ada yang Lebih Tinggi dari UMP
- Petugas Rutan Poso Gagalkan Penyelundupan Handphone oleh Tahanan
- BPN Sulteng Serahkan 21 Sertifikat Tanah, Targetkan Seluruh Aset Bersertifikat Elektronik pada 2026
- Dari Ribuan Penerbangan, Ini 5 Bandara Paling Sibuk di Sulawesi Tengah
Kepala BGN, Dadan Hidayana, mengatakan kedatangannya ke Sulawesi Tengah menjadi bagian dari penguatan sinergi pusat dan daerah dalam mengawal program MBG.
“Ini adalah langkah koordinasi kami, kita ingin agar program ini dikawal bersama-sama,” kata Dadan Hindayana kepada media ini diwawancarai usai rapat, Kamis (25/9) pagi.
Ia menambahkan, Kementerian Dalam Negeri telah memerintahkan pemerintah daerah membentuk Satgas khusus yang berfungsi mengawasi hingga memonitor pelaksanaan MBG.
Menurut Dadan, Satgas diharapkan bisa memperketat pengawasan mulai dari bahan baku, pengolahan, hingga distribusi makanan.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mengaktifkan secara maksimal Satgas yang sudah terbentuk.
“Dengan kehadiran beliau di sini, kita akan segera mengaktifkan Satgas, menggerakkan semua mulai dari kepala desa, camat, untuk memenuhi target terutama daerah terpencil,” ujar Anwar.
Anwar juga menyebut, pengawasan akan melibatkan lintas sektor, termasuk Dinas Kesehatan, Pertanian, dan Peternakan.
Ia menilai keterlibatan dinas teknis penting untuk memastikan keamanan pangan serta kualitas produk MBG yang dikonsumsi anak-anak.
Usai rapat, rombongan BGN bersama pemerintah provinsi meninjau dapur MBG di Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.
Di lokasi itu, BGN mengecek proses pengolahan makanan, kebersihan dapur, serta penggunaan bahan pangan lokal.
Menurut Dadan, pembangunan Sentra Penyedia Bahan Gizi (SPBG) di daerah terpencil juga akan dipercepat.
“Kami akan membangun 25.000 SPBG aglomerasi, untuk daerah-daerah terpencil kami bekerja sama dengan pemerintah daerah, karena wilayah kita yang geografinya sulit.”
Pemerintah berharap perbaikan sistem dan pengawasan ketat dapat mencegah kasus serupa terulang, sekaligus memastikan tujuan utama program MBG, yakni meningkatkan gizi anak serta memberdayakan masyarakat lokal, berjalan sesuai harapan. (Rul/Nl)
