Cegah Keracunan Terulang, BGN Perketat Pengawasan MBG di Sulteng

By Inul Irfani 25 Sep 2025, 14:49:26 WIB Daerah
Cegah Keracunan Terulang, BGN Perketat Pengawasan MBG di Sulteng

Keterangan Gambar : Kepala BGN, Dadan Hidayana. (Foto: Syahrul/Likeindonesia.com)


Likeindonesia.com, Palu - Kasus keracunan massal makanan bergizi gratis (MBG) di Banggai dan Palu beberapa waktu terakhir menjadi perhatian serius pemerintah. 


Peristiwa yang menyebabkan ratusan siswa menjalani perawatan medis itu mendorong Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan langkah koordinasi dan evaluasi bersama pemerintah daerah.

Baca Lainnya :


Kepala BGN, Dadan Hidayana, mengatakan kedatangannya ke Sulawesi Tengah menjadi bagian dari penguatan sinergi pusat dan daerah dalam mengawal program MBG. 


“Ini adalah langkah koordinasi kami, kita ingin agar program ini dikawal bersama-sama,” kata Dadan Hindayana kepada media ini diwawancarai usai rapat, Kamis (25/9) pagi. 


Ia menambahkan, Kementerian Dalam Negeri telah memerintahkan pemerintah daerah membentuk Satgas khusus yang berfungsi mengawasi hingga memonitor pelaksanaan MBG. 


Menurut Dadan, Satgas diharapkan bisa memperketat pengawasan mulai dari bahan baku, pengolahan, hingga distribusi makanan.


Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mengaktifkan secara maksimal Satgas yang sudah terbentuk.


 “Dengan kehadiran beliau di sini, kita akan segera mengaktifkan Satgas, menggerakkan semua mulai dari kepala desa, camat, untuk memenuhi target terutama daerah terpencil,” ujar Anwar.


Anwar juga menyebut, pengawasan akan melibatkan lintas sektor, termasuk Dinas Kesehatan, Pertanian, dan Peternakan.


Ia menilai keterlibatan dinas teknis penting untuk memastikan keamanan pangan serta kualitas produk MBG yang dikonsumsi anak-anak.


Usai rapat, rombongan BGN bersama pemerintah provinsi meninjau dapur MBG di Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu. 


Di lokasi itu, BGN mengecek proses pengolahan makanan, kebersihan dapur, serta penggunaan bahan pangan lokal.


Menurut Dadan, pembangunan Sentra Penyedia Bahan Gizi (SPBG) di daerah terpencil juga akan dipercepat. 


“Kami akan membangun 25.000 SPBG aglomerasi, untuk daerah-daerah terpencil kami bekerja sama dengan pemerintah daerah, karena wilayah kita yang geografinya sulit.”


Pemerintah berharap perbaikan sistem dan pengawasan ketat dapat mencegah kasus serupa terulang, sekaligus memastikan tujuan utama program MBG, yakni meningkatkan gizi anak serta memberdayakan masyarakat lokal, berjalan sesuai harapan. (Rul/Nl)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment