- Pertemuan Pemprov Sulteng dan Pemkab Donggala Bahas Jalan Keluar Pembayaran Gaji 4.000 PPPK
- Program Berani Cerdas Sulteng Siap Buka Beasiswa S2 Tahun Depan
- Sensor Film Hadapi Tantangan Era Digital, LSF Dorong Revisi UU Perfilman
- Hujan Deras dan Angin Kencang Masih Akan Terjadi Sepekan ke Depan, BMKG Imbau Warga Tetap Waspada
- Sudah Diusulkan, Guru Tua Belum Juga Jadi Pahlawan Nasional
- Dua Spesialis Curanmor Ditangkap, Puluhan Motor Diamankan Polisi
- Pelaku Penganiayaan Berujung Maut di Palu Serahkan Diri ke Polisi
- Indeks Literasi Sulteng Naik Signifikan, Kini Masuk 20 Besar Nasional
- Marsinah hingga Soeharto, Nama-nama Ini Kini Resmi Jadi Pahlawan Nasional
- Sulawesi Tengah Masuk Daftar Provinsi dengan Bos Perempuan Terbanyak
Gempa di Poso Tewaskan Jemaat Gereja, Warga: Korban Berusaha Keluar, Tetapi Tertimpa Reruntuhan

Keterangan Gambar : Keluarga korban gempa Poso, Nosin Sole, menceritakan detik-detik peristiwa gempa yang meruntuhkan bangunan gereja. (Foto: Riski Budiman/TVRI)
Likeindonesia.com, Poso – Seorang jemaat Gereja Elim Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, dilaporkan meninggal dunia akibat gempa bumi bermagnitudo 5,8 yang mengguncang wilayah Poso, Minggu (17/8/2025).
Korban bernama Katrin Kande (50 th) meninggal dunia setelah tertimpa reruntuhan bangunan gereja saat mengikuti ibadah pagi.
Baca Lainnya :
- Hacked By BARZXPLOIT
- BMKG Pastikan Gempa Poso Bermagnitudo 5,8, Susulan Capai 25 Kali
- 29 Warga Luka-Luka Akibat Gempa M5,8 di Poso
- Gempa Magnitudo 5,8 di Poso Dipicu Sesar Tokokaru, BMKG Catat 10 Gempa Susulan
- Hacked By Mr.SonicX
Katrin sempat dilarikan ke RSUD Poso dan menjalani perawatan intensif.
Namun, nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal pada Minggu malam sekitar pukul 21.00 WITA.
Jenazah kemudian dibawa ke rumah duka di Desa Masani.
Keluarga korban, Nosin Sole, menceritakan detik-detik peristiwa gempa yang meruntuhkan bangunan gereja.
“Ketika pembacaan firman Tuhan, tiba-tiba gemuruh gempa itu sepertinya akan rubuh bangunan. Orang sudah berhamburan menyelamatkan diri,” kata Nosin.
Ia menjelaskan, posisi korban saat berusaha keluar justru tertimpa bangunan yang rubuh bersama tiang-tiang lama gereja.
“Begitu kami menyelamatkan korban, ternyata almarhumah sudah tidak tertolong. Ia sempat dirawat di RSUD Poso, namun akhirnya dinyatakan meninggal pada pukul 21.00 WITA,” ujarnya.
Selain korban meninggal, sedikitnya 15 jemaat lainnya masih dirawat di RSUD Poso akibat luka serius.
Sebagian besar dilaporkan dalam kondisi kritis. (Rul)



.jpg)
.jpg)


.jpg)


