- Pertemuan Pemprov Sulteng dan Pemkab Donggala Bahas Jalan Keluar Pembayaran Gaji 4.000 PPPK
- Program Berani Cerdas Sulteng Siap Buka Beasiswa S2 Tahun Depan
- Sensor Film Hadapi Tantangan Era Digital, LSF Dorong Revisi UU Perfilman
- Hujan Deras dan Angin Kencang Masih Akan Terjadi Sepekan ke Depan, BMKG Imbau Warga Tetap Waspada
- Sudah Diusulkan, Guru Tua Belum Juga Jadi Pahlawan Nasional
- Dua Spesialis Curanmor Ditangkap, Puluhan Motor Diamankan Polisi
- Pelaku Penganiayaan Berujung Maut di Palu Serahkan Diri ke Polisi
- Indeks Literasi Sulteng Naik Signifikan, Kini Masuk 20 Besar Nasional
- Marsinah hingga Soeharto, Nama-nama Ini Kini Resmi Jadi Pahlawan Nasional
- Sulawesi Tengah Masuk Daftar Provinsi dengan Bos Perempuan Terbanyak
Kanwil Ditjenpas Sulteng Dorong Kemandirian Klien Pemasyarakatan Lewat Pelatihan UMKM

Keterangan Gambar : Klien Pemasyarakatan Kanwil Ditjenpas Sulteng mengikuti pelatihan membuat bawang goreng yang digelar Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Palu, Senin (1/9/2025). (Foto: Humas Ditjenpas Sulteng)
Likeindonesia.com, Palu – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Sulawesi Tengah mendorong kemandirian klien pemasyarakatan melalui pelatihan keterampilan berbasis UMKM.
Salah satunya dengan pelatihan membuat bawang goreng yang digelar Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Palu, Senin (1/9/2025).
Baca Lainnya :
- Siswa SMK di Palu Dilatih Ubah Motor Konvensional Jadi Motor Listrik
- DPRD Sulteng Turun Temui Ribuan Massa Aksi, Tuntutan Rakyat Janji Dibawa ke Pusat
- Di Tengah Aksi Massa, Sholat Ghoib Dipanjatkan untuk Korban Kericuhan Demonstrasi
- Gubernur Sulteng Temui Massa Aksi, Janji Tindaklanjuti Aspirasi
- Ini Isi Tuntutan Mahasiswa dan Masyarakat Palu di DPRD Sulteng!
Kepala Kanwil Ditjenpas Sulteng, Bagus Kurniawan, mengatakan pembinaan semacam ini penting agar klien pemasyarakatan dapat diterima kembali oleh masyarakat.
“Pemasyarakatan tidak hanya fokus pada pengawasan, tetapi juga pembinaan. Dengan bekal keterampilan, klien bisa punya peluang kerja bahkan membangun usaha. Kolaborasi dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah bentuk nyata agar pembinaan sejalan dengan kebutuhan ekonomi masyarakat,” ujar Bagus.
Bagus menambahkan, pihaknya akan terus mendorong unit pelaksana teknis pemasyarakatan untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak.
Harapannya, program pembinaan yang dijalankan dapat relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
“Harapan kami, pembinaan ini tidak berhenti di pelatihan. Ke depan, kami ingin para klien bisa benar-benar mandiri, diterima masyarakat, dan ikut berkontribusi bagi pembangunan bangsa,” kata dia.
Pelatihan yang berlangsung di Aula Bapas Palu ini diikuti 20 klien pemasyarakatan dengan menggandeng UMKM Bawang Goreng Sigi.
Pemilik UMKM, Sri, bertindak sebagai instruktur dalam pelatihan tersebut.
“Saya senang bisa terlibat langsung, semoga ilmu yang saya bagikan ini dapat bermanfaat untuk para klien di Bapas Palu,” ungkap Sri.
Pelaksana Harian Kepala Bapas Palu, Surya Putra, menyebut pelatihan ini sejalan dengan program akselerasi Kementerian Hukum dan HAM, salah satunya menghasilkan produk UMKM yang berkualitas.
“Kami ingin klien mendapatkan keterampilan yang bisa langsung diterapkan, sehingga program kemandirian bukan sekadar formalitas,” jelas Surya.
Melalui kegiatan ini, Ditjenpas Sulteng menekankan bahwa pembinaan pemasyarakatan diarahkan pada pemberdayaan agar klien dapat kembali ke masyarakat sebagai individu produktif dan berdaya saing. (Rul/Nl)



.jpg)
.jpg)


.jpg)


