- Pertemuan Pemprov Sulteng dan Pemkab Donggala Bahas Jalan Keluar Pembayaran Gaji 4.000 PPPK
- Program Berani Cerdas Sulteng Siap Buka Beasiswa S2 Tahun Depan
- Sensor Film Hadapi Tantangan Era Digital, LSF Dorong Revisi UU Perfilman
- Hujan Deras dan Angin Kencang Masih Akan Terjadi Sepekan ke Depan, BMKG Imbau Warga Tetap Waspada
- Sudah Diusulkan, Guru Tua Belum Juga Jadi Pahlawan Nasional
- Dua Spesialis Curanmor Ditangkap, Puluhan Motor Diamankan Polisi
- Pelaku Penganiayaan Berujung Maut di Palu Serahkan Diri ke Polisi
- Indeks Literasi Sulteng Naik Signifikan, Kini Masuk 20 Besar Nasional
- Marsinah hingga Soeharto, Nama-nama Ini Kini Resmi Jadi Pahlawan Nasional
- Sulawesi Tengah Masuk Daftar Provinsi dengan Bos Perempuan Terbanyak
Ratusan Pekerja Lokal Proyek PLTMG Luwuk Tak Terdaftar BPJS, PLN Diminta Bertanggung Jawab
.jpg)
Keterangan Gambar : Pendiri Ruang Setara Project, Aulia Hakim. (Foto: IST)
Likeindonesia.com, Banggai — Pengerjaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) 40 megawatt (MW) di Desa Nonong, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, menyisakan persoalan serius.
Sekitar 300 pekerja lokal diduga tidak mendapat hak jaminan sosial ketenagakerjaan sebagaimana diwajibkan undang-undang.
Baca Lainnya :
- PPPK Donggala Datangi Kantor Gubernur Sulteng Tuntut Pembayaran Gaji
- Fiskal Terbatas, Pemprov Sulteng Minta Kebijakan Pendanaan Gaji PPPK Direformasi
- Nelayan yang Hilang di Perairan Batusuya Ditemukan Meninggal Dunia
- Angka Pengangguran Naik, Hampir 50 Ribu Orang di Sulteng Belum Dapat Pekerjaan
- Belum Ditemukan, Pencarian Nelayan Hilang di Batusuya Terus Diperluas
Proyek yang dikerjakan oleh PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PLN Enjiniring), anak perusahaan PT PLN (Persero), itu disebut tidak mendaftarkan ratusan karyawannya ke BPJS Ketenagakerjaan maupun BPJS Kesehatan.
Pendiri Ruang Setara Project, Aulia Hakim, menilai praktik semacam ini mencoreng citra perusahaan pelat merah.
“Praktik buruk perusahaan seperti ini memang sangat disandangkan terjadi, apalagi pihak perusahaan ini berlabel milik negara, sudah upah murah hak pekerja diabaikan, perusahaan-perusahaan ini harus segera diaudit,” tegas Aulia Hakim dalam rilisnya diterima media ini, Jumat (7/11) siang.
Sementara itu, salah satu pekerja bernama Suryono mengaku telah berulang kali melaporkan persoalan tersebut ke pihak manajemen, namun tidak kunjung ada tanggapan.
“Hampir 300 karyawan lokal dirugikan. Kami berharap pihak berwenang segera mengambil tindakan, ini perusahaan yang tidak mendaftarkan pekerja—termasuk pekerja harian lepas—ke BPJS Ketenagakerjaan harusnya dapat dikenakan sanksi administratif, mulai dari teguran tertulis, denda, hingga penolakan layanan publik tertentu, tapi belum ada sanksi bagi perusahaan sampai sekarang,” terangnya.
Ruang Setara Project juga menyoroti bahwa Kecamatan Batui telah menjadi lokasi berbagai proyek besar energi nasional, termasuk pengembangan gas alam milik Pertamina EP dan pembangunan PLTMG milik PLN yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) program elektrifikasi 35.000 MW.
Proyek dengan mesin utama asal Norwegia bermerek Rolls Royce itu disebut meninggalkan catatan buruk terkait pengelolaan tenaga kerja di daerah.
“Kami menuntut pihak PLN dan Pemda Banggai termasuk pemerintah pusat untuk bertanggung jawab atas bobroknya sistem yang berjalan di tubuh korporasi negara ini, kami terus dimiskinkan dengan dalih proyek strategis nasional, ini kami lawan,” tutup Aulia Hakim. (Rul/Nl)



.jpg)
.jpg)


.jpg)


