Ratusan Pekerja Lokal Proyek PLTMG Luwuk Tak Terdaftar BPJS, PLN Diminta Bertanggung Jawab

By Inul Irfani 07 Nov 2025, 15:13:18 WIB Ketenagakerjaan
Ratusan Pekerja Lokal Proyek PLTMG Luwuk Tak Terdaftar BPJS, PLN Diminta Bertanggung Jawab

Keterangan Gambar : Pendiri Ruang Setara Project, Aulia Hakim. (Foto: IST)


Likeindonesia.com, Banggai — Pengerjaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) 40 megawatt (MW) di Desa Nonong, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, menyisakan persoalan serius. 


Sekitar 300 pekerja lokal diduga tidak mendapat hak jaminan sosial ketenagakerjaan sebagaimana diwajibkan undang-undang.

Baca Lainnya :


Proyek yang dikerjakan oleh PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PLN Enjiniring), anak perusahaan PT PLN (Persero), itu disebut tidak mendaftarkan ratusan karyawannya ke BPJS Ketenagakerjaan maupun BPJS Kesehatan.


Pendiri Ruang Setara Project, Aulia Hakim, menilai praktik semacam ini mencoreng citra perusahaan pelat merah.


“Praktik buruk perusahaan seperti ini memang sangat disandangkan terjadi, apalagi pihak perusahaan ini berlabel milik negara, sudah upah murah hak pekerja diabaikan, perusahaan-perusahaan ini harus segera diaudit,” tegas Aulia Hakim dalam rilisnya diterima media ini, Jumat (7/11) siang. 


Sementara itu, salah satu pekerja bernama Suryono mengaku telah berulang kali melaporkan persoalan tersebut ke pihak manajemen, namun tidak kunjung ada tanggapan.


“Hampir 300 karyawan lokal dirugikan. Kami berharap pihak berwenang segera mengambil tindakan, ini perusahaan yang tidak mendaftarkan pekerja—termasuk pekerja harian lepas—ke BPJS Ketenagakerjaan harusnya dapat dikenakan sanksi administratif, mulai dari teguran tertulis, denda, hingga penolakan layanan publik tertentu, tapi belum ada sanksi bagi perusahaan sampai sekarang,” terangnya.


Ruang Setara Project juga menyoroti bahwa Kecamatan Batui telah menjadi lokasi berbagai proyek besar energi nasional, termasuk pengembangan gas alam milik Pertamina EP dan pembangunan PLTMG milik PLN yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) program elektrifikasi 35.000 MW.


Proyek dengan mesin utama asal Norwegia bermerek Rolls Royce itu disebut meninggalkan catatan buruk terkait pengelolaan tenaga kerja di daerah.


“Kami menuntut pihak PLN dan Pemda Banggai termasuk pemerintah pusat untuk bertanggung jawab atas bobroknya sistem yang berjalan di tubuh korporasi negara ini, kami terus dimiskinkan dengan dalih proyek strategis nasional, ini kami lawan,” tutup Aulia Hakim. (Rul/Nl)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.