- Sidak di Pasar Palu, Harga Beras Stabil Rp14–15 Ribu per Kilogram
- Mobil Tertimpa Pohon Tumbang di Jalan Sisingamangaraja, Beruntung Pengemudi Selamat
- Sakit Perut hingga Muntah Usai Konsumsi MBG, Sejumlah Siswa SDN Inpres Boyaoge Dilarikan ke RS
- Diduga Keracunan Akibat MBG, Ratusan Siswa di Bangkep Dilarikan ke RS
- Ahmad Ali Minta Warga Ingatkan Janji Kampanye yang Belum Terpenuhi
- Tahun Depan, Warga Sulteng Bisa Terbang Langsung ke Cina, Korsel, hingga Eropa
- PMI Sulteng Gelar HUT ke-80, Dorong Gerakan #BeraniDonor
- Utamakan Warga, Komisi III DPRD Sulteng Pastikan Penyelesaian Konflik Agraria di Sulewana
- BPBD Sulteng Imbau Warga Waspada Hujan dan Angin Kencang Hingga April 2026
- Kasus Kuota Haji 2024, Ustaz Khalid Basalamah Kembalikan Uang Kuota Haji ke KPK
Atlet PON Riau Kecewa, Bonus Tak Cair Sementara Bocah Aura Farming Dapat Rp20 Juta

Keterangan Gambar : Atlet asal Riau saat berjuang pada PON Aceh-Sumut 2024 lalu. (Dok. Atlet M. Fajri)
Likeindonesia.com, RIAU - Kekecewaan mendalam dirasakan para atlet Riau terhadap Gubernur Abdul Wahid. Janji bonus usai berlaga di PON Aceh-Sumut 2024 tak kunjung terealisasi meski sudah setahun berlalu.
"Sudah setahun bonus kami belum diterima," ujar Muhammad Fajri (27), atlet anggar Riau peraih satu emas dan satu perak, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (12/7/2025).
Baca Lainnya :
- Pendiri Twitter Luncurkan Bitchat, Solusi Komunikasi Saat Internet Mati
- Pemprov Sulteng Dorong Muaythai Jadi Andalan Raih Medali di PON 2028
- Tarif 32 Persen AS Mengancam Industri RI, Presiden Kirim Menko Perekonomian Untuk Negosiasi
- Salut! Abdy Azwar Bukti Anak Palu Bisa Jadi Pembawa Berita di Korea Selatan
- WNI Ramai-Ramai Cari Kerja ke Luar Negeri, Istana: Kita Punya Budaya Merantau
Fajri mengungkapkan, total bonus yang seharusnya ia terima mencapai Rp300 juta. Ia juga menyebut sekitar 50 atlet lain bernasib sama.
Meski telah melakukan audiensi dengan Gubernur dan jajarannya, hasilnya justru mengecewakan.
"Bonus mau dipotong jadi 45 persen. Kami maunya tetap 100 persen. Tapi saat audiensi, Gubernur bilang lepas tangan. Kalau tidak mau terima, ya sudah," katanya.
Kekecewaan itu makin memuncak setelah Gubernur memberi Rp20 juta dan gelar Duta Pariwisata Riau kepada Rayyan Arkan Dikha (11 TH), bocah viral berkat tarian "aura farming" saat Pacu Jalur.
"Kami mendukung Dika mempromosikan Pacu Jalur, itu tradisi Melayu Riau. Tapi kami yang sudah lama berjuang untuk provinsi ini, bonusnya malah tak jelas. Ini yang kami sesalkan," tutup Fajri. (Bim)
