- Pertemuan Pemprov Sulteng dan Pemkab Donggala Bahas Jalan Keluar Pembayaran Gaji 4.000 PPPK
- Program Berani Cerdas Sulteng Siap Buka Beasiswa S2 Tahun Depan
- Sensor Film Hadapi Tantangan Era Digital, LSF Dorong Revisi UU Perfilman
- Hujan Deras dan Angin Kencang Masih Akan Terjadi Sepekan ke Depan, BMKG Imbau Warga Tetap Waspada
- Sudah Diusulkan, Guru Tua Belum Juga Jadi Pahlawan Nasional
- Dua Spesialis Curanmor Ditangkap, Puluhan Motor Diamankan Polisi
- Pelaku Penganiayaan Berujung Maut di Palu Serahkan Diri ke Polisi
- Indeks Literasi Sulteng Naik Signifikan, Kini Masuk 20 Besar Nasional
- Marsinah hingga Soeharto, Nama-nama Ini Kini Resmi Jadi Pahlawan Nasional
- Sulawesi Tengah Masuk Daftar Provinsi dengan Bos Perempuan Terbanyak
Gempa Magnitudo 4,6 Guncang Wilayah Barat Daya Donggala

Keterangan Gambar : Gempa bumi dengan magnitudo 4,6 mengguncang wilayah barat daya Kabupaten Donggala, pada Selasa (4/11/2025) pukul 17.23 WITA. (Foto: Dok. BMKG)
Likeindonesia.com, DONGGALA – Gempa bumi dengan magnitudo 4,6 mengguncang wilayah barat daya Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pada Selasa (4/11/2025) pukul 17.23 WITA.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di koordinat 0,53 Lintang Selatan dan 119,68 Bujur Timur, atau sekitar 20 kilometer barat daya Donggala.
Baca Lainnya :
- Palu Kurangi 7 Ribu Ton Sampah per Tahun, Tertinggi di Sulteng
- Nelayan Hilang Di Perairan Umpanga, Tim Sar Gabungan Lakukan Pencarian
- BMKG: Megathrust Tolitoli–Buol Potensi Ilmiah, Bukan Ancaman Langsung
- BYD Haka Auto Resmi Hadir di Palu, Tawarkan Pilihan Kendaraan Listrik Ramah Lingkungan
- 1.103 Tenaga Honorer Sulteng Resmi Terima SK PPPK Tahap II dari Gubernur
Gempa terjadi pada kedalaman 17 kilometer.
Hingga saat ini belum ada laporan mengenai dampak kerusakan maupun korban akibat gempa tersebut.
BMKG menyampaikan bahwa informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data bisa berubah seiring dengan kelengkapan data yang diterima.
"Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data," demikian tulis BMKG, dilansir dari platform X. (Nul/Nl)



.jpg)
.jpg)


.jpg)


