Mengapa Makanan Berkah Maulid Jadi Rebutan?

By Inul Irfani 06 Sep 2025, 12:06:37 WIB Dunia Islam
Mengapa Makanan Berkah Maulid Jadi Rebutan?

Keterangan Gambar : Potret masyarakat berebut mengambil makanan di acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. (Foto: TikTok @hafidz_ahkam/Tangkapan layar)


Likeindonesia.com, - Tradisi "rebutan berkat" adalah salah satu tradisi unik yang sering ditemukan dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di berbagai daerah di Indonesia.


Tradisi ini biasanya menjadi puncak dari serangkaian acara Maulid, di mana masyarakat berkumpul untuk bersalawat, mendengarkan ceramah, dan berdoa bersama, lalu diakhiri dengan berebut "berkat" atau bungkusan kenduri yang berisi makanan dan terkadang barang-barang lainnya.

Baca Lainnya :


​Makna dan Filosofi Tradisi Rebutan Berkat


​Di balik keramaian dan keseruan berebut, tradisi ini memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat, antara lain sebagai berikut:

  • Mengharap Keberkahan: Kata "berkat" berasal dari bahasa Arab "barakah" yang berarti bertambahnya kebaikan. Masyarakat percaya bahwa makanan atau barang yang telah didoakan dalam acara Maulid Nabi mengandung keberkahan, sehingga mereka berebut untuk mendapatkan "berkah" tersebut.
  • Ungkapan Rasa Syukur: Tradisi ini menjadi wujud rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, terutama dengan diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi alam semesta.
  • Mempererat Silaturahmi: Acara Maulid yang diakhiri dengan rebutan berkat menjadi ajang berkumpulnya masyarakat, mempererat tali silaturahmi, dan menumbuhkan rasa kebersamaan.
  • Simbol Berbagi dan Sedekah: Tradisi ini merupakan media untuk bersedekah dan berbagi rezeki. Bagi mereka yang membawa "berkat" untuk didoakan, ini adalah bentuk sedekah. Sedangkan bagi yang mendapatkannya, tradisi ini mengajarkan rasa saling berbagi dan kepedulian.


​Meskipun terlihat seperti "rebutan" yang acak, tradisi ini sebenarnya sarat akan nilai-nilai spiritual dan sosial yang luhur, menjadikan perayaan Maulid Nabi bukan hanya sebagai acara keagamaan, tetapi juga sebagai bagian dari warisan budaya yang memperkuat ikatan masyarakat. (Bim)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.