- Pertemuan Pemprov Sulteng dan Pemkab Donggala Bahas Jalan Keluar Pembayaran Gaji 4.000 PPPK
- Program Berani Cerdas Sulteng Siap Buka Beasiswa S2 Tahun Depan
- Sensor Film Hadapi Tantangan Era Digital, LSF Dorong Revisi UU Perfilman
- Hujan Deras dan Angin Kencang Masih Akan Terjadi Sepekan ke Depan, BMKG Imbau Warga Tetap Waspada
- Sudah Diusulkan, Guru Tua Belum Juga Jadi Pahlawan Nasional
- Dua Spesialis Curanmor Ditangkap, Puluhan Motor Diamankan Polisi
- Pelaku Penganiayaan Berujung Maut di Palu Serahkan Diri ke Polisi
- Indeks Literasi Sulteng Naik Signifikan, Kini Masuk 20 Besar Nasional
- Marsinah hingga Soeharto, Nama-nama Ini Kini Resmi Jadi Pahlawan Nasional
- Sulawesi Tengah Masuk Daftar Provinsi dengan Bos Perempuan Terbanyak
Selama 90 Hari, Balita Stunting di Palu Terima Menu Sehat dari Dapur Sehat

Keterangan Gambar : Program pemberian makanan tambahan bagi balita stunting melalui mekanisme dapur sehat dimulai di dua kelurahan, yakni Lolu Utara dan Besusu Barat, Rabu (1/10) pagi. (Foto: Syahrul/Likeindonesia.com)
Likeindonesia.com, Palu – Angka stunting di Kota Palu masih menjadi persoalan kesehatan serius, terutama pada anak-anak di bawah usia dua tahun.
Kini, prevalensi stunting di Kota Palu di angka 25,6 persen, ditarget bisa turun hingga 11 persen.
Baca Lainnya :
- Literasi Anak di Sulteng Masih Rendah, Semesta Buku Dorong Budaya Membaca
- 47 Atlet Korpri Sulteng Siap Berlaga di Pornas XVII Palembang
- Anak-anak PAUD Kunjungi Basarnas Palu, Belajar Mitigasi Bencana Sejak Dini
- Sampel Makanan Program MBG di Sulteng Diuji BPOM, Hasilnya Jadi Bahan Penyelidikan Dinkes
- Kontingen Sulteng Disambut Ketua KONI Usai Torehkan 6 Medali di Ajang Pomnas XIX Jawa Tengah 2025
Untuk menekan prevalensi stunting, Pemerintah Kota Palu meluncurkan program pemberian makanan tambahan bagi balita stunting melalui mekanisme dapur sehat.
Program ini resmi dimulai di dua kelurahan, yakni Lolu Utara dan Besusu Barat, Rabu (1/10) pagi.
Di Lolu Utara, tercatat ada tujuh balita stunting, sementara di Besusu Barat terdata sebelas anak.
Wakil Wali Kota Palu, Imelda Liliana Muhidin, mengatakan program ini akan berjalan selama 90 hari dengan target perubahan kondisi anak-anak stunting.
“Kita launching di seluruh kelurahan untuk penanganan dan pencegahan stunting. Kita berharap dengan program selama 90 hari ke depan, itu terjadi perubahan pada anak-anak yang di bawah dua tahun, yang kategorinya stunting,” ujar Imelda kepada media ini usai kegiatan, Rabu (1/10) pagi.
Ia menjelaskan, seluruh stakeholder turut dilibatkan dalam pelaksanaan program, baik dari lembaga pemerintah maupun non-pemerintah.
Menurutnya, keterlibatan masyarakat juga penting dalam bentuk program orang tua asuh.
Wakil Wali Kota mengharapkan akan banyak bapak angkat, ibu angkat, dan pihak lain untuk bersama dalam mendukung pencegahan stunting.
Dalam pelaksanaannya, dapur sehat akan rutin menyiapkan makanan bergizi setiap hari.
Menu yang disediakan bervariasi, mulai dari telur, tempe, hingga sayur-sayuran, yang ditujukan untuk menambah nafsu makan balita stunting.
Nirma, warga Lolu Utara yang cucunya masuk dalam kategori stunting, mengaku senang dengan adanya program ini.
“Gembira ada makanan begitu dan cucu ini dapat makanan sehat. Biar ada nafsu makannya anak ini,” ucap Nirma.
Dengan kolaborasi lintas sektor, program dapur sehat diharapkan mampu memperbaiki gizi balita stunting, sekaligus menekan angka kasus di Kota Palu. (Rul/Nl)



.jpg)
.jpg)


.jpg)


