- Sidak di Pasar Palu, Harga Beras Stabil Rp14–15 Ribu per Kilogram
- Mobil Tertimpa Pohon Tumbang di Jalan Sisingamangaraja, Beruntung Pengemudi Selamat
- Sakit Perut hingga Muntah Usai Konsumsi MBG, Sejumlah Siswa SDN Inpres Boyaoge Dilarikan ke RS
- Diduga Keracunan Akibat MBG, Ratusan Siswa di Bangkep Dilarikan ke RS
- Ahmad Ali Minta Warga Ingatkan Janji Kampanye yang Belum Terpenuhi
- Tahun Depan, Warga Sulteng Bisa Terbang Langsung ke Cina, Korsel, hingga Eropa
- PMI Sulteng Gelar HUT ke-80, Dorong Gerakan #BeraniDonor
- Utamakan Warga, Komisi III DPRD Sulteng Pastikan Penyelesaian Konflik Agraria di Sulewana
- BPBD Sulteng Imbau Warga Waspada Hujan dan Angin Kencang Hingga April 2026
- Kasus Kuota Haji 2024, Ustaz Khalid Basalamah Kembalikan Uang Kuota Haji ke KPK
Tahun Depan, Warga Sulteng Bisa Terbang Langsung ke Cina, Korsel, hingga Eropa

Keterangan Gambar : Pintu keberangkatan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu. (Foto: Inul Irfani/Likeindonesia.com)
Likeindonesia.com, PALU – Tahun depan, warga Sulawesi Tengah (Sulteng) diproyeksikan bisa langsung terbang ke berbagai negara, mulai dari Cina, Korea Selatan, hingga Eropa tanpa harus transit di kota lain. Hal ini menyusul penetapan Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie Palu sebagai bandara internasional melalui Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 37 dan KM 38 Tahun 2025.
Pemerintah Provinsi Sulteng menargetkan penerbangan internasional perdana bisa terwujud paling lambat 2026. Untuk mempercepat realisasi, rapat percepatan pemenuhan syarat administrasi dan teknis digelar di Ruang Polibu, Selasa (16/9/2025).
Baca Lainnya :
- PMI Sulteng Gelar HUT ke-80, Dorong Gerakan #BeraniDonor
- Utamakan Warga, Komisi III DPRD Sulteng Pastikan Penyelesaian Konflik Agraria di Sulewana
- BPBD Sulteng Imbau Warga Waspada Hujan dan Angin Kencang Hingga April 2026
- Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Butuh Pembebasan Lahan 10 Ribu Meter
- Kapolda Sulteng Mutasi 603 Personel, Sejumlah Jabatan Strategis Bergeser
Wakil Gubernur Sulteng, Reny A. Lamadjido, menegaskan pemerintah tidak ingin status internasional hanya sebatas nama.
“Jangan sampai masyarakat hanya mendengar status internasional, tetapi belum ada penerbangan ke luar negeri. Karena itu, kita susun skema jangka pendek, menengah, dan panjang. Tahun depan kita upayakan penerbangan ke Cina dan negara lainnya, serta seluruh fasilitas sudah sesuai standar,” tegas Wagub.
Sejumlah langkah percepatan tengah dipersiapkan, mulai dari pembentukan tim teknis, penyesuaian anggaran, penambahan panjang landasan, perluasan lahan untuk perputaran pesawat, hingga pengadaan peralatan penunjang seperti X-ray. Pemprov juga akan bersurat kepada Pemerintah Kota Palu agar segera merevisi RTRW dan RDTR sesuai dengan persyaratan teknis bandara internasional.
Kepala Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie, Prasetiyohadi, menambahkan runway tengah sedang dioptimalkan agar bisa didarati pesawat berbadan lebar seperti Airbus A330. Untuk itu, dibutuhkan pembebasan lahan seluas 36.000 m². Selain itu, renovasi terminal akan dilakukan akhir tahun ini agar bandara siap menerima penerbangan internasional.
Dalam jangka panjang, Bandara Mutiara ditargetkan membuka rute langsung ke Jeddah untuk mempermudah keberangkatan jamaah haji maupun umrah. Negara-negara lain yang berpotensi menjadi tujuan penerbangan internasional dari Palu antara lain Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Turki, Malaysia, hingga Eropa.
Rapat percepatan tersebut turut dihadiri Wakil Wali Kota Palu, Imelda Liliana Muhidin, Asisten Pemerintahan dan Kesra Fahruddin D. Yambas, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Dr. Rudi Dewanto, perwakilan Imigrasi, Bea Cukai, Karantina, serta sejumlah OPD provinsi dan kota.
Dengan terwujudnya bandara internasional, masyarakat Sulawesi Tengah tidak hanya akan lebih mudah bepergian ke luar negeri, tetapi juga merasakan dampak positif berupa peningkatan investasi, perdagangan, hingga pariwisata daerah. (Bim/Nl)
