- Sidak di Pasar Palu, Harga Beras Stabil Rp14–15 Ribu per Kilogram
- Mobil Tertimpa Pohon Tumbang di Jalan Sisingamangaraja, Beruntung Pengemudi Selamat
- Sakit Perut hingga Muntah Usai Konsumsi MBG, Sejumlah Siswa SDN Inpres Boyaoge Dilarikan ke RS
- Diduga Keracunan Akibat MBG, Ratusan Siswa di Bangkep Dilarikan ke RS
- Ahmad Ali Minta Warga Ingatkan Janji Kampanye yang Belum Terpenuhi
- Tahun Depan, Warga Sulteng Bisa Terbang Langsung ke Cina, Korsel, hingga Eropa
- PMI Sulteng Gelar HUT ke-80, Dorong Gerakan #BeraniDonor
- Utamakan Warga, Komisi III DPRD Sulteng Pastikan Penyelesaian Konflik Agraria di Sulewana
- BPBD Sulteng Imbau Warga Waspada Hujan dan Angin Kencang Hingga April 2026
- Kasus Kuota Haji 2024, Ustaz Khalid Basalamah Kembalikan Uang Kuota Haji ke KPK
BPBD Sulteng Imbau Warga Waspada Hujan dan Angin Kencang Hingga April 2026

Keterangan Gambar : Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus. (Foto: Syahrul/Likeindonesia.com)
Likeindonesia.com, Palu - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah mengimbau masyarakat tetap waspada menghadapi potensi hujan deras disertai angin kencang.
BMKG memprediksi cuaca ekstrem berpeluang terjadi hingga April 2026.
Baca Lainnya :
- Kapolda Sulteng Mutasi 603 Personel, Sejumlah Jabatan Strategis Bergeser
- Joy Sailing TNI AL di Teluk Palu, Selaraskan Program Berani Tangkap Banyak dengan Asta Cita Presiden
- YAMMI Desak Polda Sulteng Transparan dalam Kasus Dugaan Pemalsuan Dokumen PT BDW
- Donggala Disambangi KRI Teluk Ende-517, Nelayan dan Warga Dapat Ratusan Paket Sembako
- Kapal KLM Maryam Indah Terbakar di Luwuk, Satu Tewas dan Dua Masih Hilang
Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus, mengatakan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan, khususnya yang bermukim di bantaran sungai.
“Apabila hujan terjadi lebih dari dua jam, terutama di wilayah bantaran sungai, dan ditandai dengan suara gemuruh serta air yang mulai berwarna cokelat, masyarakat harus segera bersiap mencari tempat yang lebih aman yang sudah ditentukan oleh pemerintah desa,” ujarnya.
Sebagai contoh, angin kencang kembali melanda Desa Uenuni, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, pada Selasa (16/9) lalu.
Sebanyak 11 rumah dilaporkan rusak ringan di bagian atap, masing-masing tujuh rumah di RT 01 dan empat rumah di RT 07.
Menurut Akris, kerusakan tidak sampai menimbulkan korban jiwa maupun pengungsian.
Ia menjelaskan, Masyarakat sudah mulai melakukan perbaikan secara mandiri.
Pada hari pertama, tim BPBD Kabupaten Sigi langsung turun menyalurkan bantuan logistik berupa sembako.
Sehari setelahnya, BPBD Provinsi ikut mendampingi.
BPBD memastikan personel dan peralatan penanganan bencana di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota masih memadai.
Koordinasi juga dilakukan dengan dinas teknis seperti PU, pengairan, serta balai jalan dan sungai.
“Kejadian ini sebenarnya sudah beruntun sejak bulan Juli sampai dengan periode September. Karena itu kami mengimbau seluruh pemerintah daerah, kecamatan, desa, serta masyarakat untuk tetap waspada,” tutur Akris. (Rul/Nl)
