- Pertemuan Pemprov Sulteng dan Pemkab Donggala Bahas Jalan Keluar Pembayaran Gaji 4.000 PPPK
- Program Berani Cerdas Sulteng Siap Buka Beasiswa S2 Tahun Depan
- Sensor Film Hadapi Tantangan Era Digital, LSF Dorong Revisi UU Perfilman
- Hujan Deras dan Angin Kencang Masih Akan Terjadi Sepekan ke Depan, BMKG Imbau Warga Tetap Waspada
- Sudah Diusulkan, Guru Tua Belum Juga Jadi Pahlawan Nasional
- Dua Spesialis Curanmor Ditangkap, Puluhan Motor Diamankan Polisi
- Pelaku Penganiayaan Berujung Maut di Palu Serahkan Diri ke Polisi
- Indeks Literasi Sulteng Naik Signifikan, Kini Masuk 20 Besar Nasional
- Marsinah hingga Soeharto, Nama-nama Ini Kini Resmi Jadi Pahlawan Nasional
- Sulawesi Tengah Masuk Daftar Provinsi dengan Bos Perempuan Terbanyak
Abrasi Hantam Desa Laimeo Sultra, 20 Meter Daratan Hilang Seketika

Keterangan Gambar : Fenomena abrasi melanda pesisir Desa Laimeo, Kecamatan Sawa, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Senin (15/9/2025) siang. (Foto: Ist)
Likeindonesia.com, Sultra - Fenomena abrasi melanda pesisir Desa Laimeo, Kecamatan Sawa, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Senin (15/9/2025) siang.
Peristiwa ini mengejutkan warga setelah rekaman seorang saksi memperlihatkan momen runtuhnya pasir di bibir pantai akibat pengikisan yang terjadi secara tiba-tiba. Desa Laimeo sendiri dikenal sebagai kawasan permukiman yang mayoritas berada di tepi pantai dan berbatasan langsung dengan Desa Ulu Sawa serta Desa Tanjung Laimeo.
Baca Lainnya :
- Longsor Tengah Malam Tutup Jalur Kebun Kopi dan Timbun 9 Kendaraan
- Banjir Rendam Belasan Rumah dan Kos-kosan di Tondo, Warga Keluhkan Drainase
- Tinjau Desa Tangkura Pascagempa, Wapres Tegaskan Anak-Anak Harus Tetap Sekolah
- Detik-Detik Banjir Bandang Menerjang Desa Namo, Warga Panik Selamatkan Diri
- Ini Perkiraan Kedatangan Tsunami di 10 Wilayah Indonesia Akibat Gempa 8,7 di Rusia
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konut, Muhammad Aidin, bersama Camat Sawa Jasmin, aparat kepolisian, TNI, serta tokoh masyarakat, segera meninjau lokasi kejadian.
Menurut pantauan BPBD, abrasi telah mengikis daratan hingga sekitar 20 meter dari garis pantai. Proses pengikisan bahkan masih terus berlangsung hingga Senin sore.
“Jadi ini ada fenomena yang seharusnya tidak terjadi di sepanjang pantai ini, tetapi tiba-tiba berdasarkan informasi dari masyarakat yang melihat langsung kejadian tadi pukul 12.30 Wita, ada gelembung-gelembung di seputar ini kurang lebih 2 meter,” jelas Aidin, dikutip dari TribunnewsSultra.com, Selasa (16/9/2025).
Dalam waktu satu jam, abrasi semakin melebar hingga mencapai 10 meter, dengan kedalaman cekungan diperkirakan mencapai 15 meter dan panjang sekitar 94 meter di bibir pantai.
Untuk mencegah risiko lebih besar, BPBD bersama aparat terkait telah memasang garis polisi (police line) di sekitar lokasi abrasi. Hal itu dilakukan agar masyarakat tidak mendekat, terutama anak-anak.
Selain itu, BPBD mengimbau masyarakat lebih waspada dan tidak melakukan aktivitas di sekitar area abrasi. (Bim/Nl)



.jpg)
.jpg)


.jpg)


