- Sidak di Pasar Palu, Harga Beras Stabil Rp14–15 Ribu per Kilogram
- Mobil Tertimpa Pohon Tumbang di Jalan Sisingamangaraja, Beruntung Pengemudi Selamat
- Sakit Perut hingga Muntah Usai Konsumsi MBG, Sejumlah Siswa SDN Inpres Boyaoge Dilarikan ke RS
- Diduga Keracunan Akibat MBG, Ratusan Siswa di Bangkep Dilarikan ke RS
- Ahmad Ali Minta Warga Ingatkan Janji Kampanye yang Belum Terpenuhi
- Tahun Depan, Warga Sulteng Bisa Terbang Langsung ke Cina, Korsel, hingga Eropa
- PMI Sulteng Gelar HUT ke-80, Dorong Gerakan #BeraniDonor
- Utamakan Warga, Komisi III DPRD Sulteng Pastikan Penyelesaian Konflik Agraria di Sulewana
- BPBD Sulteng Imbau Warga Waspada Hujan dan Angin Kencang Hingga April 2026
- Kasus Kuota Haji 2024, Ustaz Khalid Basalamah Kembalikan Uang Kuota Haji ke KPK
Akhirnya, Perang Berakhir! Thailand dan Kamboja Sepakat Berdamai

Keterangan Gambar : PM Kamboja Hun Manet dan penjabat PM Thailand Phumtham Wechayachai sepakat berdamai dalam pertemuan di Kuala Lumpur, Malaysia. (Foto: x.com/anwaribrahim)
Likeindonesia.com, - Setelah seminggu ketegangan dan konflik bersenjata yang menewaskan puluhan jiwa di perbatasan Preah Vihear (Kamboja) dan Ubon Ratchathani (Thailand), fajar baru perdamaian mulai terbit. Tepat pada pukul 24:00 waktu setempat, Senin (28/7/2025), gencatan senjata resmi diberlakukan mengakhiri babak kelam pertikaian dua negara sahabat di Asia Tenggara ini.
Perdamaian ini tercapai usai pertemuan penting di Kuala Lumpur, Malaysia, yang mempertemukan PM Kamboja Hun Manet dan penjabat PM Thailand Phumtham Wechayachai. Negosiasi yang diinisiasi oleh Malaysia menghasilkan kesepakatan gencatan senjata “segera dan tanpa syarat.”
Baca Lainnya :
- Neo Japan Peringatkan: Ulah Oknum WNI Bisa Tutup Peluang Ribuan Pekerja di Jepang
- Pendiri Twitter Luncurkan Bitchat, Solusi Komunikasi Saat Internet Mati
- Tarif 32 Persen AS Mengancam Industri RI, Presiden Kirim Menko Perekonomian Untuk Negosiasi
- Salut! Abdy Azwar Bukti Anak Palu Bisa Jadi Pembawa Berita di Korea Selatan
- Lima Situs Bersejarah yang Hingga Kini Masih Bikin Pusing Para Peneliti
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan ini. Dalam kapasitas Malaysia sebagai Ketua ASEAN, ia menegaskan bahwa komitmen damai ini adalah cerminan sejati semangat Piagam ASEAN: menghormati kedaulatan, menyelesaikan konflik lewat dialog, dan menjauhi kekerasan demi kemanusiaan.
“Alhamdulillah, dua negara sahabat ASEAN bersetuju menamatkan persengketaan. Malaysia bersama rakan-rakan ASEAN lainnya akan terus mengawasi pelaksanaan dan kepatuhan gencatan senjata ini,” ujar Anwar dikutip dari unggahan di media sosial X pribadinya, Selasa (29/7/2025).
Ia juga menekankan bahwa perdamaian adalah fondasi utama bagi kemakmuran ekonomi dan kesejahteraan rakyat di kawasan.
Apresiasi diberikan kepada pemerintah Thailand dan Kamboja atas keberanian mereka menempuh jalur diplomasi. Anwar turut menyampaikan penghargaan kepada Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping atas dukungan mereka dalam mendorong tercapainya resolusi damai ini.
Dengan keberhasilan ini, ASEAN sekali lagi membuktikan bahwa kawasan ini bukan hanya stabil, tapi juga berkomitmen sebagai pelopor perdamaian dunia melalui kekuatan dialog dan kepemimpinan kolektif.(Bim)
