- Pertemuan Pemprov Sulteng dan Pemkab Donggala Bahas Jalan Keluar Pembayaran Gaji 4.000 PPPK
- Program Berani Cerdas Sulteng Siap Buka Beasiswa S2 Tahun Depan
- Sensor Film Hadapi Tantangan Era Digital, LSF Dorong Revisi UU Perfilman
- Hujan Deras dan Angin Kencang Masih Akan Terjadi Sepekan ke Depan, BMKG Imbau Warga Tetap Waspada
- Sudah Diusulkan, Guru Tua Belum Juga Jadi Pahlawan Nasional
- Dua Spesialis Curanmor Ditangkap, Puluhan Motor Diamankan Polisi
- Pelaku Penganiayaan Berujung Maut di Palu Serahkan Diri ke Polisi
- Indeks Literasi Sulteng Naik Signifikan, Kini Masuk 20 Besar Nasional
- Marsinah hingga Soeharto, Nama-nama Ini Kini Resmi Jadi Pahlawan Nasional
- Sulawesi Tengah Masuk Daftar Provinsi dengan Bos Perempuan Terbanyak
Kapan Cuaca Panas Berakhir? BMKG: Awal November Mulai Mereda

Keterangan Gambar : Ilustrasi. (Foto: iStockphoto)
Likeindonesia.com, Jakarta - Sejumlah warganet ramai mengeluhkan cuaca panas yang melanda berbagai daerah di Indonesia. Di media sosial, banyak yang melaporkan suhu udara menembus 35°C, membuat aktivitas harian terasa menyengat.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi tersebut masih tergolong fenomena pancaroba, yakni masa peralihan dari kemarau menuju musim hujan yang membuat cuaca berubah cepat. Pagi hingga siang terasa terik, namun sore atau malam hari berpotensi diguyur hujan.
Baca Lainnya :
- Siap-Siap! Pemerintah Bakal Uji Coba BBM Etanol E10, Dirancang Sesuai Iklim Tropis Indonesia
- Lulusan Baru Wajib Tahu! Magang Berbayar Diperpanjang hingga 15 Oktober
- Produk Tanpa Sertifikat Halal Bakal Dinyatakan Ilegal Mulai 2026
- Gempa Magnitudo 7,6 Guncang Melonguane, Tsunami Terdeteksi di Sejumlah Titik Sulut
- PPPK Paruh Waktu Bisa Cuti Melahirkan hingga Gugur Kandungan, Ini Detail Aturannya
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, cuaca panas ekstrem ini diperkirakan berakhir pada akhir Oktober hingga awal November 2025, seiring dengan mulai meningkatnya tutupan awan dan turunnya hujan di berbagai wilayah.
“Cuaca panas ekstrem diprediksi mulai mereda antara akhir Oktober hingga awal November, bersamaan dengan datangnya musim hujan dan meningkatnya tutupan awan,” ujar Dwikorita, dikutip dari katadata.co.id, Kamis (16/10/2025).
Berdasarkan Buku Prakiraan Musim Hujan 2025/2026 yang diterbitkan BMKG, awal musim hujan sudah mulai terjadi di beberapa wilayah, meski waktunya tidak serentak. Pulau Sumatera dan Kalimantan menjadi yang pertama disapa hujan sejak sebelum September 2025. Selanjutnya, curah hujan akan meluas ke wilayah selatan dan timur Indonesia secara bertahap.
Dari total 699 Zona Musim (ZOM) di Indonesia, BMKG memperkirakan:
- 333 ZOM (47,6%) akan memasuki musim hujan pada September–November 2025,
- 149 ZOM (21,3%) pada Oktober 2025, dan
- 105 ZOM (15%) pada November 2025.
Sementara sekitar 96 ZOM atau 13,7 persen akan mengalami musim hujan sepanjang tahun tanpa melalui kemarau.
Dengan demikian, masyarakat diimbau tetap waspada menghadapi perubahan cuaca yang fluktuatif selama masa pancaroba ini. Siang hari yang panas bisa dengan cepat berubah menjadi hujan deras di sore atau malam hari.
BMKG mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan, mencukupi asupan cairan, dan menghindari paparan panas berlebih hingga musim hujan tiba sepenuhnya. (Bim/Nl)



.jpg)
.jpg)


.jpg)


