- Pertemuan Pemprov Sulteng dan Pemkab Donggala Bahas Jalan Keluar Pembayaran Gaji 4.000 PPPK
- Program Berani Cerdas Sulteng Siap Buka Beasiswa S2 Tahun Depan
- Sensor Film Hadapi Tantangan Era Digital, LSF Dorong Revisi UU Perfilman
- Hujan Deras dan Angin Kencang Masih Akan Terjadi Sepekan ke Depan, BMKG Imbau Warga Tetap Waspada
- Sudah Diusulkan, Guru Tua Belum Juga Jadi Pahlawan Nasional
- Dua Spesialis Curanmor Ditangkap, Puluhan Motor Diamankan Polisi
- Pelaku Penganiayaan Berujung Maut di Palu Serahkan Diri ke Polisi
- Indeks Literasi Sulteng Naik Signifikan, Kini Masuk 20 Besar Nasional
- Marsinah hingga Soeharto, Nama-nama Ini Kini Resmi Jadi Pahlawan Nasional
- Sulawesi Tengah Masuk Daftar Provinsi dengan Bos Perempuan Terbanyak
Siswa SMK di Palu Ubah Motor BBM Jadi Listrik, Pertama di Sulteng

Keterangan Gambar : Siswa SMK di Kota Palu berhasil mengonversi sepeda motor berbahan bakar BBM menjadi motor listrik.
Likeindonesia.com, Palu – Sejumlah siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Palu berhasil mengonversi sepeda motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik.
Inovasi ini disebut sebagai yang pertama dilakukan di Sulawesi Tengah.
Baca Lainnya :
- Gempa 4,8 SR Guncang Parigi Moutong, Terasa Hingga Palu dan Poso
- Kebakaran Hanguskan Tiga Petak Rumah Warga di Jalan Samratulangi Palu
- Kanwil Ditjenpas Sulteng Dorong Kemandirian Klien Pemasyarakatan Lewat Pelatihan UMKM
- Siswa SMK di Palu Dilatih Ubah Motor Konvensional Jadi Motor Listrik
- DPRD Sulteng Turun Temui Ribuan Massa Aksi, Tuntutan Rakyat Janji Dibawa ke Pusat
Proses konversi dilakukan di sekolah dengan pendampingan guru dan instruktur.
Lima unit motor dengan tipe berbeda dipilih untuk dimodifikasi, mulai dari motor klasik hingga matic.
Kepala SMKN 3 Palu, Hamka, mengatakan kegiatan ini melibatkan kolaborasi lintas jurusan, yakni kelistrikan dan teknik sepeda motor.
“Tujuannya bagaimana hal ini bisa dikembangkan kolaborasi antara anak-anak jurusan kelistrikan dan sepeda motor, sehingga menghasilkan kelistrikan dan motornya. Ini pertama di Sulawesi Tengah, harapan kami pemerintah bisa memberikan kami suport,” ujar Hamka diwawancarai Rabu, (3/9) pagi.
Konversi ini tidak hanya menjadi media pembelajaran, tetapi juga memberi pengalaman langsung kepada siswa dalam mengembangkan teknologi ramah lingkungan.
Instruktur pelatihan, Hanopa Abdul Hidayah, menyebut setiap motor yang dikonversi memiliki sistem berbeda sesuai tipe dan kapasitas mesin.
“Dari lima unit motor yang berbeda-beda, semua sistemnya juga berbeda. Kebutuhannya untuk memperkenalkan media pembelajaran, dan alhamdulillah dengan semangat siswa bisa diselesaikan,” kata Hanopa.
Menurut Hanopa, dengan keterlibatan siswa dan guru, setidaknya lima unit motor konversi dapat diselesaikan dalam waktu dua hingga tiga hari.
Setelah itu, pengerjaan dilanjutkan oleh pihak sekolah untuk memastikan seluruh kendaraan siap digunakan.
Inovasi motor listrik ini diharapkan bisa dikembangkan lebih luas, tidak hanya di SMKN 3 Palu, tetapi juga sekolah kejuruan lain di Sulawesi Tengah. (Rul/Nl)



.jpg)
.jpg)


.jpg)


