- Pertemuan Pemprov Sulteng dan Pemkab Donggala Bahas Jalan Keluar Pembayaran Gaji 4.000 PPPK
- Program Berani Cerdas Sulteng Siap Buka Beasiswa S2 Tahun Depan
- Sensor Film Hadapi Tantangan Era Digital, LSF Dorong Revisi UU Perfilman
- Hujan Deras dan Angin Kencang Masih Akan Terjadi Sepekan ke Depan, BMKG Imbau Warga Tetap Waspada
- Sudah Diusulkan, Guru Tua Belum Juga Jadi Pahlawan Nasional
- Dua Spesialis Curanmor Ditangkap, Puluhan Motor Diamankan Polisi
- Pelaku Penganiayaan Berujung Maut di Palu Serahkan Diri ke Polisi
- Indeks Literasi Sulteng Naik Signifikan, Kini Masuk 20 Besar Nasional
- Marsinah hingga Soeharto, Nama-nama Ini Kini Resmi Jadi Pahlawan Nasional
- Sulawesi Tengah Masuk Daftar Provinsi dengan Bos Perempuan Terbanyak
Ketua HMI Kehutanan Untad Ajak Anak Muda Ambil Bagian Atasi Tambang Ilegal
.jpg)
Keterangan Gambar : Ketua Umum HMI Komisariat Kehutanan Universitas Tadulako, Moh Fikri A Kama. (Foto: IST)
Likeindonesia.com, Palu – Maraknya aktivitas tambang ilegal di berbagai wilayah Sulawesi Tengah menuai sorotan dari kalangan pemuda, mahasiswa, hingga tokoh masyarakat. Salah satunya datang dari Moh Fikri A Kama, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Kehutanan Universitas Tadulako, yang menekankan pentingnya peran aktif generasi muda dalam mendorong pemberantasan tambang ilegal.
Diketahui, laporan hasil investigasi Tim Inspektur Tambang (TIT) mencatat adanya 13 titik pertambangan tanpa izin (PETI) yang tersebar di wilayah Sulawesi Tengah. Fikri mengatakan anak muda tidak boleh hanya menjadi penonton atas kerusakan lingkungan yang terjadi akibat tambang ilegal.
Baca Lainnya :
- 7 Pelanggaran Ini Jadi Fokus Operasi Patuh Tinombala 2025, Warga Diminta Tertib di Jalan
- Rencana Pengelolaan Sungai Karaopa Morowali, Syarifudin Hafid Ingatkan Hak Petani
- Gegas Bangun SDM, Kampus Untad Bakal Hadir di Bangkep
- Dirlantas Polda Sulteng: Operasi Patuh Tak Fokus pada Penindakan Kendaraan ODOL
- Operasi Patuh di Sulteng Fokus pada Pelanggaran Kasat Mata, Bukan Pemeriksaan Surat Kendaraan
“Anak muda tidak boleh hanya menjadi penonton atas kerusakan lingkungan yang terus terjadi akibat tambang tanpa izin. Kehadiran pemuda khususnya mahasiswa harus menjadi garda terdepan dalam mengawal isu-isu lingkungan dan keadilan ekologis,” ujar Fikri kepada Likeindonesia.com, Rabu (16/7/2025).
Ia menjelaskan, peran anak muda dapat diwujudkan dengan advokasi, aksi di lapangan, hingga kampanye digital melalui media sosial untuk membangun kesadaran publik mengenai pentingnya kelestarian lingkungan.
“Tambang ilegal bukan hanya soal pelanggaran hukum tapi juga pengkhianatan terhadap masa depan generasi muda. Kalau anak muda diam, maka kita sedang membiarkan warisan kehancuran untuk generasi selanjutnya,” kata Fikri.
Ia berharap gerakan anak muda dapat menjadi tekanan publik bagi pemerintah untuk serius menindak tambang ilegal, agar kerusakan lingkungan dapat diminimalisasi, serta menjamin masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. (Nul)



.jpg)
.jpg)


.jpg)


