- Sidak di Pasar Palu, Harga Beras Stabil Rp14–15 Ribu per Kilogram
- Mobil Tertimpa Pohon Tumbang di Jalan Sisingamangaraja, Beruntung Pengemudi Selamat
- Sakit Perut hingga Muntah Usai Konsumsi MBG, Sejumlah Siswa SDN Inpres Boyaoge Dilarikan ke RS
- Diduga Keracunan Akibat MBG, Ratusan Siswa di Bangkep Dilarikan ke RS
- Ahmad Ali Minta Warga Ingatkan Janji Kampanye yang Belum Terpenuhi
- Tahun Depan, Warga Sulteng Bisa Terbang Langsung ke Cina, Korsel, hingga Eropa
- PMI Sulteng Gelar HUT ke-80, Dorong Gerakan #BeraniDonor
- Utamakan Warga, Komisi III DPRD Sulteng Pastikan Penyelesaian Konflik Agraria di Sulewana
- BPBD Sulteng Imbau Warga Waspada Hujan dan Angin Kencang Hingga April 2026
- Kasus Kuota Haji 2024, Ustaz Khalid Basalamah Kembalikan Uang Kuota Haji ke KPK
Fathur Razaq Anwar Terpilih Aklamasi Pimpin KONI Sulteng 2025–2029
.jpg)
Keterangan Gambar : Muhammad Fathur Razaq terpilih secara aklamasi sebagai Ketua KONI Sulawesi Tengah periode 2025–2029 dalam Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) XIV, Selasa (16/9/2025). (Foto: Ist)
Likeindonesia.com, PALU – Didukung 32 cabang olahraga dan 9 KONI kabupaten/kota, Muhammad Fathur Razaq akhirnya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua KONI Sulawesi Tengah periode 2025–2029 dalam Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) XIV, Selasa (16/9/2025).
Dalam sidang pleno, pimpinan sidang Alwi M. Dg. Liwang membacakan berita acara hasil verifikasi bakal calon. Dari dua nama yang mendaftar, hanya Fathur Razaq yang dinyatakan memenuhi syarat, sementara Suwandi tidak lolos verifikasi. Keputusan itu pun mengantarkan Fathur menjadi satu-satunya kandidat yang kemudian disepakati secara aklamasi.
Baca Lainnya :
- Antrean Panjang SKCK PPPK di Palu, Polisi Layani hingga 200 Pemohon Per Hari
- Joy Sailing TNI AL di Teluk Palu, Selaraskan Program Berani Tangkap Banyak dengan Asta Cita Presiden
- 60 Karya Jurnalis Dipamerkan di Palu, Angkat Semangat Bangkit dari Bencana
- Rasera Project: Aksi Siswa SMA 5 Palu Jadi Kritik Keras Pendidikan di Sulteng
- YAMMI Desak Polda Sulteng Transparan dalam Kasus Dugaan Pemalsuan Dokumen PT BDW
Dalam sambutannya, Fathur menegaskan dirinya tidak ingin disebut sebagai ketua, melainkan pelayan bagi seluruh insan olahraga.
“Saya datang bukan untuk dilayani, tapi untuk melayani. Melayani cabang olahraga, kabupaten/kota, para atlet, dan masyarakat olahraga Sulteng,” ujarnya.
Fathur kemudian memaparkan visi, misi, dan program strategis bertajuk “Panca Juara”. Konsep itu berfokus pada tata kelola organisasi transparan dan akuntabel, pembinaan atlet berjenjang dari kabupaten/kota hingga cabang olahraga, pemanfaatan teknologi dan sport science, serta dorongan prestasi bagi cabor yang belum aktif.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan olahraga untuk mendukung kontribusi Sulteng pada pencapaian Indonesia Emas 2045.
Selain itu, Fathur menyoroti pentingnya penataan organisasi dengan prinsip “the right man on the right place”. Ia menolak praktik titip nama tanpa kinerja, serta menegaskan setiap pengurus wajib bekerja.
Ia juga menyinggung soal anggaran dan menyampaikan komitmen bersama Gubernur Sulteng untuk memperkuat dukungan bagi atlet, termasuk target mengembalikan atlet asal Sulteng yang kini memperkuat provinsi lain.
“Mulai besok, saya akan meluncurkan program transparansi data melalui website, sekaligus membentuk formatur kepengurusan agar roda organisasi segera berjalan. Tidak ada waktu untuk berlama-lama, semua harus kerja,” tegasnya.
Fathur Razaq yang baru berusia 26 tahun tercatat sebagai ketua KONI termuda dalam sejarah Sulawesi Tengah. Dengan rekam jejak organisasi yang panjang, mulai dari menjadi pencipta sekaligus Ketua Umum pertama HIPMI PT UGM (2017–2019), Sekretaris Umum IMBI Sulsel (2024–2028), Bendahara Umum HIPMI Sulteng (2024–2027), Koordinator Rembuk Pemuda Sulteng (2025–2030), Ketua Pertina Sulteng (2025–2029), hingga Ketua HDCI Kota Palu (2025–2028).
Ia menutup sambutannya dengan janji membangun prestasi olahraga Sulteng.
“Cita-cita, visi, dan misi saya jelas, membangun olahraga Sulteng yang berprestasi. Tidak ada lagi organisasi yang jalan di tempat. Semua harus bekerja,” pungkasnya. (Bim/Nl)
