- Sidak di Pasar Palu, Harga Beras Stabil Rp14–15 Ribu per Kilogram
- Mobil Tertimpa Pohon Tumbang di Jalan Sisingamangaraja, Beruntung Pengemudi Selamat
- Sakit Perut hingga Muntah Usai Konsumsi MBG, Sejumlah Siswa SDN Inpres Boyaoge Dilarikan ke RS
- Diduga Keracunan Akibat MBG, Ratusan Siswa di Bangkep Dilarikan ke RS
- Ahmad Ali Minta Warga Ingatkan Janji Kampanye yang Belum Terpenuhi
- Tahun Depan, Warga Sulteng Bisa Terbang Langsung ke Cina, Korsel, hingga Eropa
- PMI Sulteng Gelar HUT ke-80, Dorong Gerakan #BeraniDonor
- Utamakan Warga, Komisi III DPRD Sulteng Pastikan Penyelesaian Konflik Agraria di Sulewana
- BPBD Sulteng Imbau Warga Waspada Hujan dan Angin Kencang Hingga April 2026
- Kasus Kuota Haji 2024, Ustaz Khalid Basalamah Kembalikan Uang Kuota Haji ke KPK
Rasera Project: Aksi Siswa SMA 5 Palu Jadi Kritik Keras Pendidikan di Sulteng

Keterangan Gambar : Aksi protes puluhan siswa SMA Negeri 5 Palu, Senin (15/9/2025). (Foto: Istimewa)
Likeindonesia.com, Palu – Ruang Setara Project (Rasera) menilai aksi protes puluhan siswa SMA Negeri 5 Palu, Senin (15/9/2025), sebagai bentuk kritik keras terhadap praktik pendidikan di Sulawesi Tengah.
Para siswa melakukan demonstrasi di sekolah dengan menuntut transparansi pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) serta menolak praktik intimidasi dan pembebanan biaya dalam kegiatan belajar.
Baca Lainnya :
- YAMMI Desak Polda Sulteng Transparan dalam Kasus Dugaan Pemalsuan Dokumen PT BDW
- Komisi IV DPRD Sulteng Angkat Bicara Soal Dugaan Penyalahgunaan Dana BOS di SMAN 5 Palu
- Siswa SMAN 5 Palu Protes Dana BOS, Tuntut Transparansi Anggaran
- Meriah, Warga Talise Arak Pohon Telur pada Peringatan Maulid Nabi
- Mahasiswa Palu Barhasil Hack Situs BMKG
Sejawat Rasera, Ibnu Hakim, menegaskan bahwa aksi ini menunjukkan kesadaran siswa yang patut menjadi peringatan bagi pihak sekolah maupun pemerintah.
"Katanya Sulteng sudah digratiskan pendidikan, kata pemerintah semua akan gratis, siswa akan nyaman sekolah karena sudah ditanggung negara, tapi apa, kami protes hal itu karena orang tua kami itu orang miskin dan kalau dibebankan kami di sekolah kami bisa apa selain memprotesnya," ujar Ibnu.
Ia menambahkan, janji pendidikan gratis yang disampaikan pemerintah tidak sesuai kenyataan.
Menurutnya, beban yang ditanggung siswa justru menghalangi cita-cita mereka.
"Kami mendesak pemerintah Sulteng agar membuktikan secara nyata pendidikan gratis itu, katanya berani, tapi faktanya kami tak bisa berani bercita-cita kalau anggaran pendidikan tak bisa diberikan, toh kegiatan di sekolah seharusnya dapat menunjang dan menjadi pengantar untuk kemampuan kami di masa depan," tutupnya. (Rul/Nl)
