- Sidak di Pasar Palu, Harga Beras Stabil Rp14–15 Ribu per Kilogram
- Mobil Tertimpa Pohon Tumbang di Jalan Sisingamangaraja, Beruntung Pengemudi Selamat
- Sakit Perut hingga Muntah Usai Konsumsi MBG, Sejumlah Siswa SDN Inpres Boyaoge Dilarikan ke RS
- Diduga Keracunan Akibat MBG, Ratusan Siswa di Bangkep Dilarikan ke RS
- Ahmad Ali Minta Warga Ingatkan Janji Kampanye yang Belum Terpenuhi
- Tahun Depan, Warga Sulteng Bisa Terbang Langsung ke Cina, Korsel, hingga Eropa
- PMI Sulteng Gelar HUT ke-80, Dorong Gerakan #BeraniDonor
- Utamakan Warga, Komisi III DPRD Sulteng Pastikan Penyelesaian Konflik Agraria di Sulewana
- BPBD Sulteng Imbau Warga Waspada Hujan dan Angin Kencang Hingga April 2026
- Kasus Kuota Haji 2024, Ustaz Khalid Basalamah Kembalikan Uang Kuota Haji ke KPK
Perempuan Desa Tinauka Gali Potensi Usaha Lokal dari Hasil Hutan

Keterangan Gambar : Belasan pelaku usaha perempuan di Desa Tinauka, Kabupaten Donggala, mengikuti Temu Bisnis Pelaku Usaha Perempuan dan Pengurus Lembaga Hutan Desa yang digelar di Sekretariat LPHD Tinauka.
Likeindonesia.com, Donggala, – Belasan pelaku usaha perempuan di Desa Tinauka, Kabupaten Donggala, mengikuti Temu Bisnis Pelaku Usaha Perempuan dan Pengurus Lembaga Hutan Desa yang digelar di Sekretariat LPHD Tinauka, Kamis (21/8/2025).
Kegiatan yang diinisiasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Tengah bersama Komunitas Peduli Perempuan dan Anak (KPPA) Sulawesi Tengah ini bertujuan mendorong masyarakat desa menggali potensi ekonomi alternatif di kawasan hilir Sungai Lariang.
Baca Lainnya :
- Program Pandu Laut Nusantara Sasar Teluk Palu, 7 Perahu Disalurkan ke Nelayan
- 58 Perenang Bentangkan Merah Putih di Atol Donggala, Renang 2,5 Km hingga Pusat Laut
- Pipa Proyek Benur Terpasang di Atas Karang Pantai Kaluku, Ekosistem Laut Donggala Terancam?
- Terbongkar! 12 Paket Sabu Diselipkan di BH Perempuan di Donggala Ditangkap Polisi
- Pinjam Motor ke Rumah Pacar, Pulangnya Jadi Tersangka Curanmor
Dalam forum tersebut, perempuan desa diperkenalkan pada peluang usaha berbasis hasil hutan bukan kayu (HHBK) dan produk lokal yang selama ini belum dikelola secara maksimal.
Salah seorang peserta, Siti Maslakhah, mengaku baru mengetahui bahwa durian hutan yang banyak tumbuh di sekitar desa memiliki manfaat lebih dari sekadar buah konsumsi.
“Selama ini kami hanya tahu daging buahnya bisa dijual. Ternyata kulit durian bisa dijadikan arang untuk bakar ikan dan juga bisa menggantikan kayu bakar. Ini baru bagi kami dan bisa jadi peluang usaha,” ujarnya.
Direktur KPPA Sulawesi Tengah menekankan pentingnya peran perempuan desa dalam mengembangkan potensi ekonomi yang tetap ramah lingkungan.
“Perempuan adalah garda depan yang melihat langsung kebutuhan keluarga sekaligus potensi desa. Dengan dukungan ini, kita berharap usaha perempuan bisa berkembang tanpa merusak hutan,” katanya.
Pertemuan tersebut juga dihadiri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Donggala serta KPH Banawa Lalundu.
Disperindag menyatakan komitmen untuk membantu kelompok perempuan Tinauka dalam urusan legalitas usaha, mulai dari perizinan, sertifikasi produk, hingga akses pasar.
Temu Bisnis ditutup dengan kesepakatan tindak lanjut berupa pemetaan potensi produk lokal desa, termasuk durian hutan dan hasil hutan lainnya, yang akan difasilitasi bersama KPPA, WALHI, dan pemerintah daerah. (Rul/Nl)
